4.12.17

PENGARUH BUSI RACING PADA MESIN STANDAR



Busi racing dibuat untuk ruang bakar yang bertekanan tinggi. Makanya disebut busi dingin. Maksudnya walau ruang bangkarnya panas ala racing, businya tetap dingin terkontrol percikan apinya. Contoh mesin racing untuk 4T durasi kemnya sudah bikin lama membuka diiringi menaikan kompresi dan memperbesar porting cocoknya pakai busi dingin.

Sedang motor harian lebih baik pakai busi panas alias busi std sesuai anjuran pabrik. Suhu motor harian konsistennya di bawah 850oC. Nah busi panas tetap hangat sehingga nyala normal saat suhu ruang bakar.

Jadi jelas bahwa nggak bakal ngaruh apa-apa busi racing alias dingin pada mesin yang belum racing alias standar harian. Yang ada malah merogoh saku lebih dalam. Maksudnya harga businya kemahalan. Juga merusak mesin, karena busi ini tidak bekerja maksimal saat suhu di ruang bakar di bawah 450oC seperti mesin standar. Malah busi jadi terlambat mengirim api dan akhirnya malah menciptakan karbon.

Terus jangan salah pengertian juga dengan istilah busi iridium, platinium dan biasa. Semua tipe itu ada pada busi standar dan racing. Ada iridium harian dan racing. Kalau di NGK busi yang angkanya makin besar adalah busi dingin. Kisarannya dari angka 7 ke atas. Busi panas dari 7 ke bawah. Tapi lebih tepatnya lihat kode sesuai petunjuk pabrik.

Jadi setelah baca tulisan ini jangan sembarang beli busi racing, kalau mesin motornya masih standar. Itu mesin nggak
bakal berubah jadi racing.