Berbagai jenis dan merek filter udara beredar di pasaran, mulai yang dari bahan kertas, busa, kapas, dari bahan stainless steel. Biasanya masa pakai filter udara dibatasi jarak tempuh kendaraan, tapi ada juga tergantung dari bahan pembuatannya.
Sebelum mencapai batas waktu akhir pemakaian, filter udara juga memerlukan perawatan rutin agak fungsinya tetap maksimal. Dalam merawat filter ada beragam cara dilakukan, seperti menggunakan air, oli, deterjen, hingga disemprot dengan tekanan angin. Namun untuk membersihkan dengan menggunakan tekanan angin besar tidak boleh asal.
Filter udara boleh saja disemprot dengan angin bertekanan sedang, sedangkan untuk angin bertekanan cukup tinggi harus dengan jarak minimal 30 cm dari permukaan filter.
Menyemprot angin dengan tekanan tinggi dan jaraknya sangat dekat bisa menyebabkan goresan, atau terjadi pergeseran anyaman. Walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap performa mesin, kerusakan ini pastinya bisa menyebabkan usia pakai filter udara menjadi lebih pendek.
Sebenarnya, perawatan filter berbahan stainless steel sangat mudah. Cukup dicuci dengan air bersih, tidak perlu menggunakan cairan khusus pembersih filter udara. Jika terdapat kotoran membandel seperti noda oli, tambahkan cairan pencuci piring dan disikat menggunakan sikat gigi dengan lembut.
Sementara jika pori-porinya tersumbat oleh pelumas bisa disiram menggunakan air panas. Dipastikan kotoran yang menempel di pori-pori bakal hilang. Aliran udara menjadi lancar seperti semula. “Bisa juga direndam dengan air panas.
Untuk pembersihan rutin sebaiknya dilakukan setiap 2000 km untuk filter udara mobil sedangkan untuk motor sekitar 2500 km untuk kondisi perjalanan normal.
Jarak 2000 km merupakan jarak tempuh ideal untuk perawatan, apalagi dengan kondisi lalu lintas macet. Kita berkendara berhenti berapa lama? Saat kondisi macet mesin tetap bekerja dan membutuhkan udara untuk proses pembakaran. Bandingkan jika kita berkendara di daerah, dengan waktu yang sama kita bisa menempuh jarak lebih jauh.